Jumat, 30 Agustus 2024

 

Pengaruh Musik Lullaby Terhadap Ibu-Anak Pada Masa Kehamilan Dan Pasca Kelahiran




Para peneliti pada artikel "Maternal singing of lullabies during pregnancy and after birth: Effects on mother-infant bonding and on newborn's behaviour. Concurrent Cohort Study" mengatakan bahwa ibu yang menyanyikan lagu pengantar tidur dapat meningkatkan ikatan ibu-bayi dan juga dapat memberikan efek positif pada perilaku neonatal dan stres ibu. Namun hasil temuan mereka, tidak ada pengaruh signifikan pada keterikatan prenatal atau sebelum kelahiran, sebaliknya mereka menemukan pengaruh yang signifikan pada pasca kelahiran.

Giuseppina Persico, Laura Antolini, Patrizia Vergani, Walter Costantini, Maria Teresa Nardi dan Lidia Belloti melakukan metode penelitian dengan merekrut 83 (kelompok bernyanyi) dan 85 (concurrent cohort) ibu hamil usia 24 minggu untuk mengikuti kelas antenatal. Para ibu hamil mengikuti kelas sampai 3 bulan pasca kelahiran. Prenatal Attachment Inventory (PAI) dan Mother-to-Infant Bonding Scale (MIBS) digunakan untuk menilai keterikatan ibu-janin dan ikatan pascakelahiran. 

Hubungan ibu-bayi dimulai selama kehamilan ketika ibu merasakan gerakan janin, dan sejak saat itu dialog khusus berkembang antara ibu dan bayi. Sistem pendengaran janin telah mencapai kematangan penuh antara usia kehamilan 24 dan 28 minggu. Sejak saat ini, janin dapat bereaksi terhadap rangsangan pendengaran. Kisilevsky dkk menyelidiki respons janin terhadap musik yang diputar dengan headset yang diletakkan di perut ibu dan menemukan peningkatan aktivitas motorik janin dan detak jantung janin pada janin sejak usia 28 minggu. Di antara semua sinyal akustik yang dirasakan selama kehamilan, suara ibu adalah yang paling dominan dan merupakan sumber utama rangsangan sensorik. Dari minggu ke-28 hingga minggu ke-36 janin mampu mempertahankan memori suara dari rangsangan vibro-akustik yang berulang kali terpapar. Pengalaman suara selama masa prenatal sangat tajam sehingga setelah lahir, bayi baru lahir dapat membedakan suara ibu dan suara perempuan lain dan menunjukkan preferensi yang jelas untuk suara ibu.

Stimulasi vibro-akustik yang memadai melalui paparan musik dapat menghasilkan perubahan dalam perilaku janin dan neonatal dan memiliki pengaruh langsung terhadap emosi dan sistem neurotransmitter. Selama kehamilan, gejala stres, kecemasan, dan suasana hati yang depresi adalah hal yang umum terjadi dan terdapat hubungan yang jelas antara tingkat stres yang tinggi dan berbagai hasil yang lebih buruk bagi ibu dan bayi. Telah terbukti bahwa ibu hamil mendapatkan manfaat dari terapi musik dalam hal pengurangan stres, kecemasan, dan depresi.

Setelah kehamilan, hubungan antara ibu dan bayi memiliki saluran komunikasi khusus: suara ibu. Nyanyian ibu kepada bayinya merupakan ekspresi cinta ibu dan secara umum diakui bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir. Lagu pengantar tidur dibedakan dari jenis lagu lainnya karena pengulangannya, kualitasnya yang menenangkan, kelembutannya, kesederhanaannya, dan temponya yang lambat. Lagu-lagu yang ditujukan untuk bayi dan lagu pengantar tidur adalah bagian dari tradisi dan budaya di seluruh dunia. Namun, dalam masyarakat kontemporer, tradisi nyanyian ibu dalam budaya Italia berubah karena meningkatnya modernisasi dan kecenderungan perempuan untuk kembali bekerja segera setelah kelahiran bayi mereka.

Kesimpulannya, kelekatan prenatal dan ikatan ibu dan bayi pada beberapa bulan pertama kehidupan bayi baru lahir merupakan bidang penelitian yang sangat penting dalam kebidanan mengingat pentingnya kesejahteraan ibu dan bayi. (Resume oleh Nayla Rajwassyura Ramadhian)


 

  Pengaruh Musik Lullaby Terhadap Ibu-Anak Pada Masa Kehamilan Dan Pasca Kelahiran Para peneliti pada artikel  "Maternal singing of lul...